CZ Binance: “Setiap Kali Market Turun, Retail Selalu Mengira Itu Akhir dari Bullrun”

Co-founder Binance, Changpeng Zhao (CZ), kembali memberikan pandangan yang menonjol tentang psikologi investor retail di pasar crypto. Dalam sebuah sesi diskusi komunitas, CZ menyentil pola pikir umum yang selalu terjadi di setiap siklus:

“Setiap kali market turun sedikit saja, retail langsung berpikir bullrun sudah selesai.”

Pernyataan ini langsung menyebar luas di komunitas crypto global, terutama karena pas banget dengan kondisi pasar yang sedang volatile belakangan ini.

🧠 Pola Lama yang Selalu Terulang di Dunia Crypto

CZ menjelaskan bahwa perilaku retail biasanya mengikuti emosi, bukan data.
Setiap kenaikan kecil → langsung FOMO.
Setiap penurunan kecil → langsung panik.

Padahal, menurut CZ, market crypto memiliki pola sangat jelas:

• Ketika bullrun sedang berlangsung

• Koreksi 10–30% adalah hal normal dan sehat

• Smart money justru memanfaatkan koreksi sebagai entry point

Sementara retail… justru menganggap setiap candle merah adalah “akhir segalanya”.

📉 Kenapa Retail Selalu Panik Saat Market Turun?

Ada beberapa alasan yang dijelaskan analis CoinKami dan beberapa data perilaku trader:

1. Masuk Karena FOMO, Keluar Karena Takut

Banyak trader masuk karena “takut ketinggalan”, bukan karena strategi.
Begitu harga turun sedikit, mereka tidak punya alasan kuat untuk bertahan.

2. Leverage Terlalu Tinggi

Mayoritas likuidasi di pasar datang dari:

• Trader baru

• Trader yang pakai leverage tinggi

• Trader yang masuk di pucuk

Begitu harga retrace 2–3%, langsung tersapu.

3. Kurangnya Pemahaman Siklus

Retail sering lupa bahwa:

• 2017 bullrun punya koreksi 35%

• 2021 bullrun juga punya koreksi besar berulang

• Bahkan di awal 2025 pun koreksi 20% jadi bagian dari perjalanan menuju ATH

🚀 Apa Maksud CZ Sebenarnya?

Pesan CZ bukan untuk menenangkan pasar, tetapi untuk membuka mata investor bahwa:

Bullrun bukan garis lurus naik.
Bullrun adalah zig-zag dengan volatilitas ekstrem.

Jika setiap penurunan dianggap sebagai akhir siklus, maka:

• Retail akan sering menjual di harga murah

• Dan membeli lagi di harga mahal → siklus rugi yang berulang

Sementara investasi sehat harusnya sebaliknya.

📊 Bagaimana Market Biasanya Bergerak?

Siklus yang sering terjadi:

1. Harga naik → ritel masuk

2. Harga terkoreksi → ritel panik dan keluar

3. Harga kembali naik → ritel masuk lagi di harga lebih tinggi

4. Siklus berulang sampai euforia memuncak

Data on-chain menunjukkan bahwa selama koreksi terakhir:

• Whale justru menambah kepemilikan BTC

• Wallet besar melakukan DCA

• Exchange inflow menurun, pertanda tidak ada distribusi besar

Dengan kata lain:
yang panik retail, yang akumulasi whale.

🟢 Kesimpulan CoinKami

Pernyataan CZ sekali lagi mengingatkan kita bahwa:

• Koreksi bukan berarti akhir bullrun

• Sentimen retail mudah goyah

• Psikologi pasar lebih penting daripada chart semata

Jika BTC berada dalam siklus bullish besar,
penurunan justru bagian dari perjalanan menuju harga lebih tinggi.

Trader panik di candle merah.
Investor tenang saat volatilitas datang.
Whale? Mereka justru beli.