BlackRock Buang $ETH Senilai 300 Miliar! Ada Apa dengan Ethereum?

New York, 25 Juni 2025 — Kejutan besar datang dari dunia institusi: BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, dilaporkan telah menjual sebagian besar kepemilikan Ethereum (ETH) mereka dengan nilai fantastis — sekitar Rp 300 miliar (setara ±$18 juta USD).

Langkah ini memicu spekulasi besar di kalangan investor retail dan institusi lainnya. Apakah ini tanda kurangnya keyakinan institusi terhadap ETH? Atau hanya bagian dari strategi rotasi portofolio BlackRock?

🧠 Latar Belakang: Dari Borong ke Jual

Beberapa bulan lalu, BlackRock mencuri perhatian setelah melaporkan eksposur signifikan terhadap ETH sebagai bagian dari ekspansi aset digital mereka. Langkah ini terjadi di tengah hype peluncuran Ethereum Spot ETF dan optimisme terhadap perkembangan jaringan (seperti proto-danksharding / EIP-4844).

Namun sejak itu, harga ETH bergerak stagnan, berkisar di bawah $2.400. Hal ini memicu spekulasi bahwa BlackRock “kecewa” terhadap performa jangka pendek ETH dan memutuskan untuk keluar sebagian dari posisinya.

📉 Apa yang Bisa Menjadi Alasan BlackRock Menjual ETH?

1. Kinerja Harga yang Kurang Memuaskan

Sementara BTC cetak ATH baru di atas $100K, ETH tertinggal jauh dan tidak menunjukkan momentum kuat.

2. Minimnya Dampak Langsung dari Upgrade Teknis

Meskipun proto-danksharding menjanjikan efisiensi besar, efeknya belum langsung terlihat dari sisi harga maupun penggunaan DApps.

3. Kondisi Makro & Portofolio Institusi

BlackRock bisa saja melakukan rotasi aset ke sektor lain, seperti Bitcoin, obligasi yield tinggi, atau bahkan saham teknologi yang sedang rebound.

📊 Apa Dampaknya ke Pasar?

• Harga ETH sempat turun tipis usai rumor penjualan ini merebak, menunjukkan kekhawatiran pasar terhadap sinyal dari institusi besar.

• Volume di centralized exchange (CEX) mengalami spike.

• Beberapa altcoin berbasis Ethereum juga ikut terkoreksi.

Namun, tidak ada tanda-tanda panic sell massal dari komunitas atau investor jangka panjang.

🪙 Apakah Ini Tanda Buruk untuk Ethereum?

Tidak sepenuhnya.

Ethereum tetap menjadi tulang punggung ekosistem DeFi, NFT, dan Web3. Fundamental jangka panjangnya masih solid. Tapi pergerakan ini menunjukkan bahwa pasar belum cukup bullish untuk memuaskan ekspektasi institusi dalam waktu dekat.

Artinya: Ethereum mungkin butuh katalis besar baru untuk menghidupkan momentum naik.

💡 Strategi untuk Retail Investor

1. Pantau pergerakan institusi, tapi jangan FOMO.
   Institusi juga bisa salah langkah. Gunakan data, bukan asumsi.

2. Perhatikan level support ETH.
   Jika terus tertekan, zona $2.000 adalah titik penting untuk pertahanan harga.

3. Gunakan momen ini untuk akumulasi jika yakin dengan ETH jangka panjang.
   Banyak investor sukses justru membeli saat sentimen negatif.

🔚 Kesimpulan

Langkah BlackRock melepas sebagian ETH senilai Rp 300 miliar bukan berarti akhir dari Ethereum — tapi jelas jadi peringatan bahwa institusi punya ekspektasi yang berbeda terhadap kecepatan pertumbuhan aset kripto.

Bagi retail, ini bisa jadi momen refleksi dan kalkulasi ulang strategi. Apakah lo tetap percaya pada ETH, atau mulai lirik alternatif lain?