×
Semua Berita Analisis Harga Bitcoin Altcoin Regulasi Riset Events Report Login

CEO Blockchain Association Ungkap Prinsip Regulasi Baru untuk Self-Custody, Staking, dan DeFi!

 3 mins

By Tim CoinKami


CEO Blockchain Association Ungkap Prinsip Regulasi Baru untuk Self-Custody, Staking, dan DeFi!

Regulasi Kripto di Amerika Serikat Semakin Ketat

Industri cryptocurrency terus berkembang pesat, tetapi regulasi yang mengaturnya juga semakin ketat. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kembali mengusulkan aturan baru yang dapat berdampak signifikan terhadap self-custody, staking, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Sebagai respons terhadap kebijakan tersebut, Kristin Smith, CEO Blockchain Association, mengungkapkan serangkaian prinsip regulasi yang diusulkan untuk memastikan bahwa inovasi dalam blockchain dan aset digital tidak terhambat oleh kebijakan yang terlalu membatasi.

Prinsip-Prinsip Regulasi yang Diajukan oleh Blockchain Association

Blockchain Association menekankan pentingnya kerangka regulasi yang adil dan seimbang bagi industri kripto. Berikut adalah tiga pilar utama dalam usulan regulasi mereka:

1. Self-Custody: Hak Pengguna untuk Mengelola Asetnya Sendiri

Salah satu nilai utama dalam ekosistem blockchain dan cryptocurrency adalah self-custody, di mana pengguna memiliki kendali penuh atas aset digital mereka tanpa perlu melalui perantara seperti bank atau lembaga keuangan tradisional.

  • Regulasi harus melindungi hak individu untuk menyimpan dan mengelola aset digital mereka sendiri.
  • Larangan atau pembatasan terhadap self-custody akan bertentangan dengan prinsip dasar desentralisasi dalam kripto.
  • Keamanan self-custody dapat ditingkatkan dengan edukasi yang lebih luas mengenai praktik penyimpanan aman, seperti penggunaan cold wallets dan multisig wallets.

2. Staking: Kejelasan Hukum bagi Validator Blockchain

Staking adalah proses di mana pemegang aset kripto mengunci token mereka untuk mendukung operasi jaringan blockchain berbasis proof-of-stake (PoS) dan mendapatkan imbalan sebagai validator.

  • Blockchain Association menegaskan bahwa staking bukanlah bentuk sekuritas, melainkan bagian dari mekanisme operasi blockchain.
  • Regulasi harus membedakan staking individu dan staking berbasis layanan untuk menghindari klasifikasi yang tidak tepat.
  • Larangan atau pembatasan terhadap staking dapat membuat AS tertinggal dalam inovasi blockchain dibandingkan negara lain yang lebih ramah terhadap industri ini.

3. DeFi: Membangun Regulasi yang Mendukung Inovasi

Keuangan terdesentralisasi (DeFi) adalah inovasi terbesar dalam dunia keuangan modern, menawarkan akses ke layanan keuangan tanpa perlu perantara tradisional. Namun, SEC berusaha menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap platform DeFi.

  • DeFi tidak boleh diperlakukan seperti sistem keuangan tradisional, karena operasinya berbasis smart contract yang berjalan secara otonom.
  • Regulasi harus fokus pada perlindungan konsumen, bukan membatasi akses terhadap teknologi yang dapat meningkatkan inklusivitas keuangan.
  • Pemerintah perlu memahami perbedaan fundamental antara DeFi dan CeFi (keuangan terpusat) agar kebijakan yang diambil lebih relevan dengan teknologi yang ada.

Dampak Regulasi SEC terhadap Industri Kripto di Amerika Serikat

Jika regulasi SEC diterapkan secara ketat tanpa mempertimbangkan usulan dari Blockchain Association, ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi:

1. Inovasi Kripto Bisa Pindah ke Luar Negeri

Banyak perusahaan kripto besar seperti Coinbase, Kraken, dan Uniswap berbasis di AS. Namun, jika regulasi terlalu ketat, perusahaan-perusahaan ini bisa memilih untuk memindahkan operasional mereka ke negara yang lebih ramah terhadap kripto seperti Swiss, Singapura, atau Uni Emirat Arab.

2. Investor AS Kehilangan Akses ke Teknologi Baru

Jika SEC membatasi atau melarang self-custody, staking, dan DeFi, investor ritel di AS akan kehilangan akses terhadap teknologi finansial yang lebih efisien dan menguntungkan dibandingkan sistem perbankan tradisional.

3. Pengurangan Daya Saing Ekonomi AS di Industri Blockchain

Negara-negara seperti Tiongkok dan Uni Eropa terus berinovasi dalam regulasi blockchain mereka. Jika AS gagal menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekosistem kripto, negara ini bisa tertinggal dalam perlombaan adopsi teknologi Web3 dan digital assets.

Reaksi terhadap Proposal SEC

CEO Blockchain Association, Kristin Smith, menekankan bahwa regulasi yang diusulkan SEC saat ini dapat menghambat inovasi dan membatasi investasi dalam industri kripto di AS.

Blockchain Association berencana untuk mengajukan tanggapan resmi selama periode komentar terbuka, dengan menyoroti bahwa:

  • Regulasi harus disusun dengan mempertimbangkan karakteristik unik teknologi blockchain.
  • Pelarangan atau pembatasan staking dan DeFi hanya akan membuat inovasi berpindah ke negara lain.
  • Pengguna berhak atas kebebasan untuk menyimpan aset digital mereka sendiri tanpa intervensi pemerintah.

Masa Depan Regulasi Kripto: Apa yang Bisa Diharapkan?

Di tengah perdebatan regulasi yang semakin intens, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi di masa depan:

1. Regulasi yang Lebih Seimbang dan Ramah Inovasi

Jika regulator mendengarkan masukan dari industri, maka regulasi yang dihasilkan akan lebih fleksibel dan mendukung perkembangan blockchain tanpa mengorbankan perlindungan konsumen.

2. Peningkatan Pengaruh Lobi Industri Kripto

Dengan semakin banyaknya organisasi seperti Blockchain Association, Coin Center, dan Crypto Council for Innovation, industri kripto kini memiliki pengaruh yang lebih besar dalam diskusi kebijakan di Washington D.C.

3. Adaptasi oleh Perusahaan Kripto

Banyak perusahaan kripto mulai menyesuaikan model bisnis mereka untuk tetap patuh terhadap regulasi yang ada, termasuk dengan membangun solusi hybrid antara CeFi dan DeFi.

Kesimpulan: Regulasi Harus Mendukung Inovasi, Bukan Menghambatnya

Regulasi adalah bagian penting dalam perkembangan industri keuangan digital, tetapi aturan yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan mendorong pelaku industri untuk mencari peluang di luar negeri.

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinKami hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Coinkami Update

Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.