Danantara Dirumorkan Akan Investasi ke 3 Instrumen Ini: Mana yang Paling Berpotensi Cuan?

Jakarta, Coin Kami — Dunia investasi tanah air kembali dihangatkan dengan rumor mengejutkan: Danantara Indonesia, salah satu entitas finansial strategis di Indonesia, dikabarkan akan menggelontorkan dana besar ke tiga instrumen berbeda—dan semuanya punya potensi yang sangat menarik (dan berisiko tinggi).

Laporan internal menyebutkan bahwa Danantara tengah mempertimbangkan untuk masuk ke:

1. Bitcoin (BTC)

2. Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

3. Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)

Langkah ini memunculkan spekulasi besar di kalangan pelaku pasar dan investor ritel: apakah ini bentuk diversifikasi strategis, atau justru pertaruhan besar di tengah ketidakpastian pasar?

1. Bitcoin — Raja Aset Digital dengan Volatilitas Tinggi

Masuknya Bitcoin sebagai salah satu calon instrumen investasi menunjukkan keberanian Danantara dalam merangkul aset digital. BTC telah menunjukkan reli yang kuat di awal tahun 2025, meski tetap dihantui volatilitas tinggi. Jika rumor ini benar, maka Danantara akan bergabung dengan institusi besar lainnya yang semakin percaya terhadap masa depan crypto.

Pro: Potensi pertumbuhan jangka panjang dan lindung nilai terhadap inflasi.
Kontra: Risiko fluktuasi harga yang ekstrem dan regulasi yang belum pasti.

2. GOTO — Tech Unicorn yang Masih Berjuang

Saham GOTO sempat jadi primadona saat IPO, tapi performanya sempat merosot tajam. Meski begitu, konsolidasi bisnis dan strategi efisiensi baru membuka harapan bagi para investor. Danantara masuk bisa jadi sinyal kepercayaan baru terhadap sektor teknologi dalam negeri.

Pro: Ekspektasi rebound dari valuasi rendah.
Kontra: Masih mencatatkan kerugian dan tekanan kompetisi tinggi.

3. GIAA — Value Play atau Saham ‘Dead Cat Bounce’?

Garuda Indonesia perlahan mulai pulih pasca restrukturisasi utang dan pandemi. Namun tantangan dari sisi operasional dan keuangan belum sepenuhnya hilang. Jika Danantara benar-benar masuk ke GIAA, itu bisa menjadi sinyal kepercayaan terhadap sektor aviasi Indonesia yang sedang bangkit.

Pro: Potensi turnaround story dan valuasi murah.
Kontra: Risiko utang besar dan bisnis maskapai yang sangat sensitif terhadap harga minyak.

Spekulasi atau Strategi Jangka Panjang?

Belum ada pernyataan resmi dari pihak Danantara terkait kabar ini, namun para analis menilai bahwa jika rumor ini benar, ini adalah sinyal penting tentang arah dan keberanian investasi institusi dalam menghadapi ketidakpastian global di tahun 2025.

"Tiga aset ini mewakili tiga dunia yang sangat berbeda—crypto, tech, dan aviation. Danantara sepertinya ingin mengejar alpha di berbagai sektor sekaligus," ujar salah satu analis pasar modal.

Penutup

Apakah ini langkah cerdas Danantara dalam membaca arah ekonomi, atau justru manuver berisiko tinggi? Hanya waktu yang akan menjawab.

Tapi satu hal pasti: pergerakan institusi besar seperti ini layak untuk terus dipantau oleh investor ritel maupun institusi lainnya.

💬 Bagaimana menurut kamu? Aset mana yang paling cuanable tahun ini?