FTX LEPAS 11,2 JUTA SOL! UNLOCK TERBESAR SOLANA SENILAI $2.2 MILLIAR

Poin Penting:

1. FTX akan membuka lelang 11,2 juta token Solana (SOL) pada 1 Maret 2025 senilai USD 2,06 miliar (Rp 33,5 triliun).

2. Investor besar seperti Galaxy Digital, Pantera, dan konsorsiumnya telah mendapatkan keuntungan besar dari pembelian token SOL dalam lelang sebelumnya.

3. Kreditor FTX mulai menerima pembayaran sejak 18 Februari 2025, meskipun terdapat kontroversi terkait harga aset yang digunakan sebagai acuan pengembalian dana.

FTX Siap Lelang 11,2 Juta SOL: Apa Dampaknya?

Bursa kripto yang bangkrut, FTX, kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan rencana pelelangan 11,2 juta token Solana (SOL) pada 1 Maret 2025. Dengan nilai mencapai USD 2,06 miliar (Rp 33,5 triliun), ini menjadi salah satu pelepasan aset terbesar dalam sejarah kripto.

Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian lelang aset bangkrut FTX yang sebelumnya telah melepas 41 juta SOL ke pasar. Tujuannya adalah mengembalikan dana kepada para kreditor, yang prosesnya mulai dilakukan pada 18 Februari 2025.

Investor Besar dan Keuntungan Fantastis

Dalam tiga lelang sebelumnya, investor besar seperti Galaxy Digital, Pantera, dan beberapa entitas lainnya telah meraup keuntungan besar dari akuisisi SOL dengan harga rendah.

• Galaxy Digital membeli 25,52 juta SOL seharga USD 64 per token, yang kini telah meningkat hingga 187%.

• Pantera dan konsorsiumnya membeli 13,67 juta SOL dengan harga USD 95 per token, kini menikmati keuntungan sekitar 93%.

• Pembeli lain memperoleh 1,8 juta SOL dengan harga USD 102 per token, dengan kenaikan nilai sekitar 80%.

Dengan harga Solana yang melonjak lebih dari 700% sejak kebangkrutan FTX pada 2022, investor yang berpartisipasi dalam lelang ini telah mencetak profit luar biasa.

Kontroversi Pengembalian Dana Kreditor

FTX telah memulai pengembalian dana kepada kreditor dengan tahap awal senilai USD 1,2 miliar (Rp 19,5 triliun) bagi akun dengan klaim di bawah USD 50.000 (Rp 813 juta). Kreditor dengan klaim lebih besar bisa mendapatkan hingga 175% dari klaim awal mereka pada kuartal kedua 2025.

Namun, skema ini memicu kritik karena FTX menggunakan harga aset dari November 2022 sebagai acuan pembayaran, jauh di bawah harga pasar saat ini. Misalnya:

• Harga Bitcoin saat ini mencapai USD 97.988 (Rp 1,5 miliar), namun FTX hanya mengembalikan berdasarkan harga USD 20.000 (Rp 325 juta).

• Solana, yang saat FTX bangkrut hanya USD 22 (Rp 357 ribu), kini berada di atas USD 180 (Rp 2,9 juta).

Banyak kreditor merasa dirugikan karena tidak bisa menikmati kenaikan harga aset mereka yang sebelumnya tersimpan di FTX.

Dampak ke Pasar Kripto dan Solana

Dengan unlock besar-besaran ini, pasar kripto berpotensi mengalami volatilitas tinggi. Jika terjadi aksi jual besar-besaran oleh investor, harga Solana bisa terkena tekanan kuat.

Di sisi lain, beberapa analis melihat kesempatan bagi investor baru untuk membeli SOL dengan harga lebih rendah jika terjadi koreksi signifikan. Bagaimanapun, rilis besar token seperti ini sering kali menjadi momen yang menentukan bagi dinamika pasar kripto.

Kesimpulan

Pelelangan 11,2 juta SOL oleh FTX pada 1 Maret 2025 bisa menjadi peristiwa penting yang mempengaruhi pasar Solana dan kripto secara keseluruhan. Investor besar telah menikmati keuntungan fantastis dari lelang sebelumnya, sementara kreditor masih harus berjuang dengan pengembalian dana yang dianggap tidak adil.

Dengan volatilitas tinggi yang mungkin terjadi, investor perlu bersiap menghadapi peluang dan risiko yang muncul dari pergerakan harga Solana pasca pelelangan ini. Apakah Solana akan tetap kuat atau justru mengalami tekanan besar? Semua mata kini tertuju pada peristiwa besar di awal Maret ini.