Peluang Cut Rate Oktober Tembus 98%: Pertanda Market Crypto Bisa Recovery Akhir Bulan?

Pasar cryptocurrency menunjukkan sinyal optimisme menjelang akhir Oktober. Berdasarkan data terbaru, peluang pemotongan suku bunga (cut rate) bulan ini tembus 98%, menandakan adanya potensi recovery market setelah beberapa minggu volatilitas tinggi dan likuidasi besar di pasar crypto.

Likuidasi Terparah Sepanjang Sejarah Crypto

Beberapa pekan terakhir, pasar crypto sempat mengalami liquidation besar-besaran, terutama pada posisi leverage tinggi. Trader kehilangan posisi mereka karena pergerakan pasar ekstrem, dan total volume likuidasi tercatat mencapai rekor sejarah.

• Bitcoin, Ethereum, dan altcoin besar menjadi korban volatilitas tinggi

• Banyak trader panik menjual, memicu cascade liquidation ⚡

Namun, indikator makro ekonomi kini memberi sinyal kemungkinan pemulihan pasar.

Peluang Cut Rate 98% dan Dampaknya ke Crypto

Menurut analis ekonomi, peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) kini berada di 98%, sebuah angka yang menunjukkan probabilitas tinggi pemangkasan suku bunga.

Dampaknya terhadap pasar crypto:

1. Likuiditas Meningkat
   Pemotongan suku bunga biasanya menambah likuiditas di pasar global, memicu aliran modal ke aset berisikoseperti Bitcoin dan Ethereum.

2. Sentimen Positif
   Investor lebih percaya diri untuk masuk kembali ke pasar setelah fase panic selling. Hal ini bisa menjadi pemicu recovery jangka pendek.

3. Momentum Buy the Dip
   Trader yang cermat melihat kondisi ini sebagai kesempatan beli di harga diskon. Namun, volatilitas tetap tinggi, sehingga risk management tetap wajib.

Strategi Investor

• Pantau BTC, ETH, dan altcoin utama untuk melihat tanda-tanda stabilisasi

• Gunakan stop-loss & manajemen risiko agar tidak terkena efek likuidasi ulang

• Pertimbangkan strategi buy the dip jika market mulai menunjukkan tanda recovery

Kesimpulan

Dengan peluang cut rate mencapai 98%, pasar crypto memiliki potensi pemulihan akhir bulan ini, terutama setelah mengalami likuidasi besar-besaran. Namun, investor tetap harus awas terhadap volatilitas, memanfaatkan momentum secara bijak, dan selalu menerapkan strategi manajemen risiko.