SETELAH BERHASIL HACK BYBIT, KOREA UTARA UBAH DUNIA KRIPTO DENGAN CADANGAN $1,5 MILIAR ETH!

Poin Penting:

1. Peretasan terbesar dalam sejarah crypto – Bybit kehilangan US$1,5 miliar setelah dompet Ethereum mereka diretas.

2. Dugaan keterlibatan Lazarus Group – Kelompok hacker Korea Utara dikaitkan dengan serangan ini, yang menambah daftar panjang aksi mereka di dunia crypto.

3. Bybit menjamin dana pengguna aman – Meskipun mengalami kerugian besar, Bybit menegaskan bahwa aset klien tetap aman dan akan diganti sepenuhnya.

Serangan Siber Terbesar di Dunia Crypto

Pada 21 Februari 2025, dunia cryptocurrency dikejutkan oleh peretasan terbesar yang pernah terjadi. Platform pertukaran crypto Bybit mengalami pencurian aset senilai US$1,5 miliar, setelah seorang peretas berhasil mengakses dompet Ethereum (ETH) milik platform tersebut. Serangan ini mengalahkan rekor sebelumnya, yakni peretasan senilai US$620 juta terhadap Ronin Network pada 2022.

Bybit mengonfirmasi bahwa hanya satu dompet Ethereum yang terdampak, sementara dompet lainnya tetap aman dan tidak terpengaruh. CEO Bybit, Ben Zhou, menegaskan bahwa operasi platform berjalan normal dan semua dana pengguna tetap aman.

Lazarus Group Diduga Menjadi Dalang di Balik Peretasan

Analisis blockchain yang dilakukan oleh Arkham Intelligence, Elliptic, dan ZachXBT menunjukkan bahwa serangan ini kemungkinan besar dilakukan oleh Lazarus Group, kelompok peretas Korea Utara yang telah lama dikaitkan dengan berbagai kejahatan dunia maya. Lazarus Group merupakan entitas yang telah disanksi oleh Amerika Serikat dan memiliki rekam jejak dalam berbagai serangan besar, termasuk serangan ransomware WannaCry dan peretasan bank-bank besar di seluruh dunia.

Menurut laporan Chainalysis, aksi peretasan yang dikaitkan dengan Korea Utara mengalami lonjakan drastis dari tahun 2023 ke 2024, dengan total nilai yang dicuri mencapai US$1,3 miliar. Serangan terhadap Bybit ini semakin mengukuhkan reputasi Lazarus sebagai salah satu kelompok peretas paling berbahaya di dunia.

Bybit Menjamin Dana Pengguna Tetap Aman

Meskipun mengalami peretasan besar, Bybit meyakinkan pengguna bahwa mereka tidak akan mengalami kerugian. Perusahaan telah meluncurkan program pengembalian dana bagi pengguna yang terdampak dan menegaskan bahwa seluruh aset pengguna didukung 1:1. Bahkan, jika dana yang dicuri tidak dapat dipulihkan, Bybit telah menyiapkan dana dari kas perusahaan serta opsi pinjaman dari mitra mereka untuk menutup kerugian ini.

Zhou juga menyatakan bahwa Bybit saat ini memiliki aset klien senilai US$20 miliar dan tetap dalam kondisi solvabilitas yang kuat. Investigasi mengenai serangan ini masih berlangsung, dengan tim keamanan dan ahli forensik terus berupaya melacak dan memulihkan dana yang dicuri.

Kesimpulan

Peretasan senilai US$1,5 miliar terhadap Bybit mencatatkan sejarah baru dalam dunia crypto sebagai insiden pencurian terbesar yang pernah terjadi. Dugaan keterlibatan Lazarus Group semakin menguatkan tantangan keamanan bagi industri crypto. Meski demikian, langkah cepat Bybit dalam menjamin keamanan dana pengguna menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kepercayaan komunitas. Insiden ini menjadi pengingat bagi seluruh ekosistem crypto tentang pentingnya keamanan yang lebih ketat di tengah meningkatnya ancaman siber.